Mandulnya Cita-Cita Pendidikan

Juli 31, 2007

Paulus Mujiran *)

CITA-CITA pendidikan yang digagas para pelopor pendidikan negeri ini belum sepenuhnya tercapai. Pendidikan saat ini cenderung hanya memerhatikan intelektualitas belaka dan tidak memberikan kemerdekaan kepada anak didik. Pendidikan yang lebih menekankan aspek intelektual belaka memisahkan antara intelektual dan rakyatnya. Akibat yang lebih jauh, mereka tidak memiliki empati dengan rakyatnya.

Intelektualisme dalam pendidikan juga menyebabkan pendewaan berlebih terhadap gelar. Dengan berbagai cara peserta didik mencari gelar karena di dalamnya melekat simbol status sosial, kedudukan, harkat, dan martabat. Tragisnya, fase itu menempatkan penghargaan atas diri seseorang lebih didasarkan pada gelar yang disandang, jabatan yang mampu diraih, dan bukan keunikan pribadi yang melekat pada diri seseorang. Baca entri selengkapnya »


Fenomena maraknya mini vidio cabul dalam Teknologi Berbasis 3G Multimedia, Ancaman dan harapan

Juli 31, 2007

Sony Set *)

Disampaikan pada tanggal 8 Desember 2006 – Kampus UPN Veteran.

Selamat datang di era informasi bebas hambatan dan kecepatan tinggi! Era Mobile Seluler, ketika Handphone menjadi perangkat wajib dan perangkat entertainment para penggunanya. Data statistic menunjukkan tidak kurang dari 3 juta manusia Indonesia sekarang sudah menggunakan Handphone sebagai alat komunikasinya. 1/3nya telah menggunakan handphone keluaran terbaru yang menggabungkan kemampuan fotografi dan videografi (data dari majalah Seluler Indonesia).

Maka tumbuhlah sebuah komunitas baru, para pemakai handphone yang menggunakan fungsi lain, lebih dari sekedar untuk menelpon dan berkirim pesan. Kini mereka menjadi pemakai, penikmat dan pelaku pembuatan tayangan audio visual dengan menggunakan handset terkini. Baca entri selengkapnya »


Debat Kusir

Juli 31, 2007


Anda tentu pernah dengar kata “kusir”, itu lho, yang kerjanya mengendalikan kuda supaya bagus jalannya. Kusir, ya supir bendi atau dokar atau delman atau sado atau cikar atau apalagilah namanya. Di kota kelahiran saya kusir-kusir yang  tengah menanti penumpang, duduk di bendinya masing-masing, yang di parkir berbaris, biasanya di mulut pasar yang suaranya gemuruh. Untuk menghilangkan jenuh kusir-kusir ini biasa ngobrol dan kadangkala bersoal jawab atau berdebat. Karena masing-masing duduk di bendi masing-masing, berjarak lebih kurang 2,5 m satu sama lain, dan karena suara pasar yang riuh, seringkali omongan yang satu tidak terdengar jelas oleh yang lain. Ini satu contoh diskusi atau debat mereka mereka : Baca entri selengkapnya »


Genius ialah : 10% bakat, dan 90% keringat

Juli 26, 2007

   

EINSTEIN, MANUSIA BIASA
Seabad Teori Relativitas

Oleh: L Wilardjo *)

einstein.jpgDalam paruh kedua, dasawarsa 1960-an, ada koran kampus yang memampangkan gambar Einstein. Itu gambar Einstein di usia senjanya. Rambutnya putih ubanan, gondrong, dan awut-awutan.

Tulisan (caption) di bawah gambar itu berbunyi: ”It’s not the hair that counts, but what’s underneath…” (Yang penting bukan rambutnya, tapi yang di bawahnya…)

Di bawah rambut awut-awutan itu memang ada otak yang sangat encer. Tak ada orang yang meragukan kegeniusan Einstein sebagai ilmuwan. Di samping teori relativitas yang merupakan karya keilmuannya yang monumental dan revolusioner, ada pula temuan-temuan Einstein yang penting, seperti efek fotoemisi, radiasi terangsang, dan kondensat Bose-Einstein. Baca entri selengkapnya »


Gagasan Nurcholis tentang Sekularisasi Adopsi Harvey Cox

Juli 26, 2007


Gagasan almarhum Nurcholish Madjid tentang tentang sekularisasi, merupakan adopsi dari pemikiran Harvey Cox dalam buku “The Secular City”
Demikianlah hasil diskusi Sabtuan INSISTS, pada tanggal 24 Maret 2007 kemarin. Dalam diskusi bertena membedah “Ensiklopedi Nurcholish Madjid” itu tampil sebagai pembicara utama Adnin Armas, MA, Direktur Eksekutif INSISTS.Dalam pemaparannya, Adnin menyatakan para pendukung sekularisasi Nurcholish sering menuduh para pengkritik Nurcholish salam-paham terhadap gagasan sekularisasi Nurcholish. Padahal, menurut Adnin, sumber utama kesalah-pahaman gagasan sekularisasi disebabkan oleh pemikiran Nurcholish Madjid yang ambigu. Baca entri selengkapnya »


Radikalisme Islam Liberal

Juli 26, 2007



Tahukan anda bahwa praktek liberalisme dipelopori oleh Nabi Adam? Ketika beliau protes keras kepada Tuhan, karena hasrat lelakinya berbicara kesepian, itu adalah salah satu ungkapan liberation, pembebasan dari kungkungan dan batasan yang diatur Tuhan. Maka hasrat Nabi Adam pun di-liberal-kan oleh Tuhan, dengan diciptakannya seorang wanita, Hawa.
Liberalisme di atas sekedar ilustrasi bahwa liberaslisme tidak sepenuhnya terlarang atau dilarang. Sebab Tuhan tahu, konsekwensi logis penciptaan manusia adalah, suatu saat, pasti butuh teman “kencan”.  Liberalisme di atas juga mencerminkan, bahwa liberal juga ada batasnya. Sebab Nabi Adam merasa tidak perlu untuk berpoligami, dengan minta lebih dari satu wanita. Walaupun, jika Nabi Adam minta 2 atau 40 lagi wanita, pasti bakal dikasih lagi. (untung saja yang jadi nabi Adam bukan haji Rhoma Irama, yang doyan “berjihad” dengan mengawini wanita-wanita cantik). Baca entri selengkapnya »


Bahaya Islam Liberal

Juli 26, 2007


Islam adalah dien al-haq yang diwahyukan oleh Allah ta’ala kepada  Rasul-Nya yang terakhir Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam: ‘Dialah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang hak agar dimenangkan-Nya terhadap semua agama. Dan cukuplah Allah sebagai saksi.’ (QS. 48: 28)
 
Sebagai rahmat bagi semesta alam ‘Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.’ (QS 21:107)
 
Dan sebagai satu-satunya agama yang diridhai oleh Allah ta’ala: ‘Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah Islam.’ (QS 3:19) Baca entri selengkapnya »


Tahun 2040: 2000 Pulau di Indonesia Akan Tenggelam

Juli 24, 2007

Mungkin Anda menduga, udara yang akhir-akhir ini makin panas, bukanlah suatu masalah yang perlu kita risaukan.

“Mana mungkin sih tindakan satu-dua makhluk hidup di jagat semesta bisa mengganggu kondisi planet bumi yang mahabesar ini?” barangkali begitulah Anda berpikir.

Baru-baru ini, Inter-governmental Panel on Cimate Change (IPCC) memublikasikan hasil pengamatan ilmuwan dari berbagai negara. Isinya sangat mengejutkan. Selama tahun 1990-2005, ternyata telah terjadi peningkatan suhu merata di seluruh bagian bumi, antara 0,15o – 0,3 Co. Jika peningkatan suhu itu terus berlanjut, diperkirakan pada tahun 2040 (33 tahun dari sekarang) lapisan es di kutub-kutub bumi akan habis meleleh. Dan jika bumi masih terus memanas, pada tahun 2050 akan terjadi kekurangan air tawar, sehingga kelaparan pun akan meluas di seantero jagat. Udara akan sangat panas, jutaan orang berebut air dan makanan. Napas tersengal oleh asap dan debu. Rumah-rumah di pesisir terendam air laut. Luapan air laut makin lama makin luas, sehingga akhirnya menelan seluruh pulau. Harta benda akan lenyap, begitu pula nyawa manusia. Baca entri selengkapnya »


Tahun 2020 : RI Besar Dalam Dominasi Asing

Juli 19, 2007

 

Oleh : Sayidiman Suryohadiprojo *)

Belum lama ini ada berita bahwa Dinas Intelijen AS mengeluarkan prediksi tentang kekuatan negara di dunia tahun 2020. Dalam prediksi itu, Indonesia diperkirakan menjadi negara ke-5 atau ke-6 di dunia setelah AS, China, India, Brasil, dan Jepang. Melihat kondisi Indonesia dewasa ini timbul pertanyaan apakah itu mungkin dapat terjadi. Mungkin sekali yang dipakai sebagai ukuran adalah Produk Domestik Bruto, PDB, atau Gross Domestic Product (GDP) yang dicapai Indonesia pada tahun 2020. Ada sementara pakar ekonomi mengatakan bahwa mungkin saja itu terjadi, mengingat besarnya sumber daya alam yang dimiliki Indonesia. Akan tetapi mungkin sekali angka PDB Indonesia akan jauh lebih tinggi dari angka Produk Nasional Bruto PNB, atau Gross National Product (GNP). Seperti kita ketahui, angka PDB menunjukkan seluruh produksi yang terjadi di bumi Indonesia, baik dari produsen Indonesia maupun pihak asing. Sementara itu, PNB adalah produksi bangsa Indonesia, baik di dalam maupun luar negeri.PDB tinggi itu lebih disebabkan oleh produksi pihak asing di Indonesia. Produksi bangsa Indonesia yang dinyatakan dalam PNB akan jauh lebih rendah dari PDB. Sekarang saja PDB sudah lebih tinggi dari PNB yang menunjukkan bahwa produksi pihak asing di Indonesia lebih besar dari produksi bangsa Indonesia. Menurut Biro Pusat Statistik untuk tahun 2005 PDB berjumlah Rp 2.729,7 triliun, sedangkan PNB Rp 2.644,3 triliun. Kalau Indonesia menjadi negara kelima terbesar di dunia dilihat dari PDB, sedangkan selisihnya dengan PNBnya besar, itu berarti Indonesia yang didominasi pihak asing, tidak beda dari Indonesia di masa penjajahan Belanda. Maka prediksi pihak intelijen AS itu sebenarnya tentang Indonesia dalam status neo-kolonialisme. Prediksi itu mengandung niat untuk menjajah kembali Indonesia pada tahun 2020, sekalipun dengan cara amat halus. Baca entri selengkapnya »


Tempayan Retak

Juli 19, 2007

  

Seorang tukang air memiliki dua tempayan besar, masing-masing bergantung pada kedua ujung sebuah pikulan, yang dibawa menyilang pada bahunya. Satu dari tempayan itu retak, yang satunya tidak. Tempayan yang tidak retak selalu dapat membawa air penuh dari mata air ke rumah majikannya, sedang tempayan retak itu hanya dapat membawa air setengah penuh.

Selama dua tahun, hal ini terjadi setiap hari. Si tempayan yang tidak retak merasa bangga akan prestasinya, karena dapat menunaikan tugasnya dengan sempurna. Namun si tempayan retak merasa malu sekali akan ketidaksempurnaannya dan merasa sedih sebab ia hanya dapat memberikan setengah dari yang seharusnya dapat diberikannnya. Tertekan oleh kegagalan ini, tempayan retak itu berkata kepada si tukang air,”Saya sungguh malu pada diri saya sendiri, dan saya ingin mohon maaf kepadamu.”Kenapa?” tanya si tukang air, “Kenapa kamu merasa malu?” “Saya hanya mampu, selama dua tahun ini, membawa setengah porsi air karena retakan pada sisi saya telah membuat air yang saya bawa bocor sepanjang jalan menuju rumah majikan kita. Karena cacadku itu, saya telah membuatmu rugi.” kata tempayan itu. Si tukang air merasa kasihan pada si tempayan retak dan berkata, “Jika kita kembali ke rumah majikan besok, aku ingin kamu memperhatikan bunga-bunga indah di sepanjang jalan.”Benar, ketika mereka naik ke bukit, si tempayan retak memperhatikan dan baru menyadari bahwa ada bunga-bunga indah di sepanjang sisi jalan, dan itu membuatnya sedikit terhibur. Baca entri selengkapnya »